Tahun Baru Islam, Mengambil Semangat Perjuangan Hijrah Nabi : Kajian Aswaja GP Ansor Kadungrejo

Bersamaan dengan tahun baru 1447 Hijriah. Gerakan Pemuda Ansor Ranting Kadungrejo menggelar Kajian Aswaja, berlangsung setelah jumatan di serambi Masjid Al-Barokah Dukuh Kadung, Desa Kadungrejo Baureno Bojonegoro (27/06/2025).
Dalam momentum demikian. Narasumber kajian Kiai Asyari Ahmad menerangkan bahwa pada 1 Muharram secara historis (sejarah) ada peristiwa hijrah. “Ketika berdakwah di Mekkah, Nabi sampai mau dibunuh dan para sahabat dianiaya. Maka ada perintah untuk hijrah” jelasnya.
Ayat-ayat tentang hijrah di dalam Al-Qur’an, menurut Kiai Asyari, biasanya selalu diikuti oleh kata iman, hijrah, dan jihad. Seperti Surat At-Taubah ayat 20. Sebagaimana berikut ini:
الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah, dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan (Terjemahan QS At-Taubah: 20).
“Bayangkan, jarak antara Mekkah dan Madinah itu jauh sekali, dan kendaraan zaman dulu cuma unta. Tapi dengan landasan iman, maka hamparan gurun pasir yang sangat panas itu berhasil dilewati dengan susah payah” terang Kiai Asyari.
Peristiwa hijrah jika ditelaah secara filosofis. Bagi Kiai Asyari, yakni hijrah dari perbuatan yang dilarang agama, pindah kepada hal-hal yang diridhoi oleh Allah.
“Menurut perkataan ulama, jika perbuatan di hari kemaren dengan sekarang kok sama, sesungguhnya orang tersebut sedang tertipu. Lebih parah lagi, apabila hari ini lebih buruk dari kemaren, maka ia terlaknat”, kata Kiai Asyari.
Kemudian Kiai Asyari menguraikan tentang jihad, yakni berjuang di jalan Allah dengan harta benda dan jiwa raga. “Kalau jihad hari ini, juga termasuk ikut acara ini. Rela libur mencari uang, demi menghadiri rutinan Ansor”, paparnya.
“Maka bagi orang yang beriman, berhijrah, dan berjuang di jalan Allah. Akan diberi derajat yang tinggi, dan menjadi orang-orang yang beruntung (faizun)”, terang Kiai Asyari. “Bakal enak selawase (selamanya)”, terangnya lagi.
Acara rutinan ini diikuti empat puluhan orang. Sebelumnya, telah berlangsung pembacaan Rotib al-Kubro dan sholawat bil qiyam oleh grup MDS Rijalul Ansor Ranting Kadungrejo.
Ketua GP Ansor Sahabat Andik dalam sambutannya menghaturkan banyak terimakasih kepada semua yang hadir, terutama kepada tuan rumah yang telah menyiapkan acara dengan maksimal.
“Kami ucapkan banyak terimakasih kepada semuanya yang hadir dalam rutinan ini. Dalam rangka menimba ilmu, dan menghidup-hidupi kegiatan organisasi”, tutur Andik.
Selanjutnya, Rois Syuriah NU Kiai Maulan merasa bersyukur dengan banyaknya antusias dari para pelajar, pemuda dan masyarakat. “Alhamdulillah kita masih senang dengan kegiatan Ansor, mari kita syukuri bersama”, katanya.
Menurut Kiai Maulan, tujuan utama NU didirikan itu, untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat. “Ulama iku pengen wong-wong NU bejo dunia akhirat”, tegasnya. “Maka di awal tahun baru hijriyah ini, sudah seharusnya kita tambah semangat melok NU”, tegasnya kembali. (Irur)

 
                      