Naharul Ijtima’ MWCNU Baureno: Menegaskan Khidmah, hingga Menyinggung Sound Horeg. Simak Isinya!

Pada Jumat (25/07/2025) setelah jumatan, Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Baureno menggelar Naharul Ijtima’, sebuah pertemuan rutin organisasi pada siang hari. Kali ini berlangsung di Masjid Al-Barokah, Dukuh Kadung, Desa Kadungrejo, Baureno Bojonegoro.
Wakil Rais Syuriah MWCNU Kiai Muhyiddin dalam khutbah iftitah (pembuka), menegaskan bahwa kita datang ke acara ini sebagai bentuk khidmah kita kepada Nahdlatul Ulama.
“Diniati khidmah jam’iyah, khidmah kepada NU. Tanpa mengenal batas, tanpa memandang waktu, juga tanpa memandang siapa yang memegang tampuk pimpinan”, pesan Kiai Muh.
Sebagai tuan rumah, Pengurus Ranting NU Kadungrejo tentu saja berusaha menyiapkan segalanya dengan maksimal. Ketua Tanfidziyah PRNU Kiai Musthofa menyampaikan, banyak support yang turut serta menyukseskan kegiatan ini.
“Pendanaan di setiap kegiatan kita, termasuk dalam acara ini, berkat adanya sumber anggaran dari Koin NU dan persentase usaha pompanisasi”, terang Kiai Musthofa.
“Acara ini juga di-support oleh Sean Audio, dan dipublikasikan oleh Suara NU Kadungrejo, live di Youtube. Artinya seluruh masyarakat sedunia bisa melihat kegiatan ini”, terangnya lagi.
Naharul Ijtima’ kali ini diikuti sebanyak 200 orang lebih, yang berasal dari 25 desa yang ada di Kecamatan Baureno.
Ketua Tanfidziyah MWCNU Kiai Arinal Haq menyatakan, bahwa PRNU terakreditasi A. Selain itu, punya media (Suara NU) yang aktif. “Ranting Kadungrejo ini akreditasinya A, punya media yang luar biasa”, katanya.
“Tapi sayangnya, Ketua Tanfidz-nya hubungane angel (hubungannya sulit). Karena HP-nya masih jadul, tidak ada WA-nya” kata Kiai Arinal lagi, sambil bercanda.
Menanggapi fenomena sound horeg, Kiai Arinal kembali menegaskan hukumnya haram. Sebagaimana hasil sebuah bahtsul masail (belakangan disusul oleh fatwa MUI Jawa Timur).
“Kalau yang digunakan acara ini sound system bukan sound horeg. Karena kalau sound horeg, di belakangnya ada dancer-nya” terang Kiai Arinal.
Dilanjut laporan keuangan dari Lazisnu MWCNU Baureno oleh Ustadz Misbahul Munir. Ia menyampaikan hasil pengumpulan Koin NU sekecamatan selama satu semester (enam bulan) di tahun 2025, yakni sejumlah 106.676.000 rupiah.
Selain menekankan pentingnya pengumpulan dana yang rutin dari Lazisnu Ranting. Ustadz Misbah turut berpesan agar jangan sampai NU mengedarkan proposal untuk menyelenggarakan kegiatan.
“Jangan sampai NU itu mengedarkan proposal untuk mencari dana, tapi harus memaksimalkan Koin NU dari para jamaah (demi kemandirian organisasi)” pesan Ustadz Misbah.
By : Ruri Fahrudin Hasyim


 
                      